d. Batu Bata
Batu bata yang digunakan harus memiliki bagian tepi yang lurus, tidak banyak retak, dan tidak mudah patah. Sebelum dipasang, batu bata sebaiknya direndam dalam air selama 5-10 menit untuk memastikan daya serap airnya optimal.
e. Kayu
Kayu yang digunakan untuk konstruksi haruslah berkualitas baik, keras, kering, tidak retak, dan lurus. Kayu berkualitas tinggi akan memberikan daya tahan yang lebih lama terhadap guncangan gempa.
2. Struktur Utama Rumah Tahan Gempa
Konstruksi struktur utama rumah harus diperhatikan dengan cermat agar rumah dapat bertahan dari guncangan gempa. Struktur utama rumah tinggal terdiri dari beberapa elemen berikut:
a. Fondasi
Fondasi yang baik di tanah keras harus memiliki ukuran yang tepat. Ukuran fondasi untuk tanah keras meliputi lebar bawah fondasi ≥ 60 cm, tinggi fondasi minimal 60 cm, dan lebar atas fondasi minimal 30 cm.
b. Balok Pengikat/Sloof
Balok pengikat memiliki ukuran 15x20 cm dengan tulangan utama berdiameter 10 mm. Struktur ini berfungsi untuk mengikat bagian atas fondasi dan kolom agar lebih kokoh.
c. Kolom
Kolom yang digunakan dalam rumah tahan gempa harus memiliki ukuran 15x15 cm dengan tulangan utama berdiameter 10 mm. Kolom ini akan menahan beban vertikal dari bangunan.
d. Balok Keliling/Ring
Balok keliling memiliki ukuran 12x15 cm dengan tulangan baja yang sangat penting untuk menopang atap dan dinding.
e. Struktur Atap
Atap rumah juga harus dirancang untuk menahan beban guncangan gempa. Kuda-kuda kayu yang digunakan harus kokoh, sementara untuk atap berbahan beton, bingkai gunung-gunung atau ampig terbuat dari beton bertulang dengan ukuran yang sesuai.